BANDUNG,(PRLM).- Gerhana Matahari Total akan terjadi pada 9 Maret mendatang. Momen langka ini tentu tak ingin anda lewatkan bukan? Namun, betulkah jika kita melihat gerhana matahari secara langsung dengan mata telanjang bisa menyebabkan kebutaan?
Jawabannya memang tidak. Namun meski tidak menyebabkan kebutaan, ternyata hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mata.
Tim dari Unit Vitreoretina Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo yang terdiri dari DR. dr. Iwan Sovani, SpM(K), dr. Arief Kartasasmita SpM(K) PhD, dr. Erwin Iskandar, SpM(K), dr. Rova Virgana, SpM(K), dr. Ratu Puri Paramita, SpM, memaparkan fakta ilmiah mengenai gerhana matahari total kaitannya dengan kesehatan mata. Berdasarkan kajian ilmiah yang disampaikan Iwan Sovani dkk kepada PR, Selasa (1/3/2016), sinar matahari yang dilihat secara langsung tanpa perlindungan apapun dapat merusak mata kita.
Lantas, seperti apa bahaya sinar matahari terhadap mata?
Sinar matahari merupakan sumber kehidupan di bumi. Efek baik sinar matahari terhadap tubuh kita adalah membantu produksi vitamin D untuk kekuatan tulang, meningkatkan sistem imun tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Namun, paparan sinar matahari dapat juga menyebabkan kanker kulit dan kelainan lain pada organ tubuh, termasuk mata, sehingga anda perlu mengetahui bagaimana menikmati sinar matahari dengan aman agar tidak merusak mata.
Kerusakan jaringan retina akibat terpapar sinar matahari disebut dengan istilah solar retinopathy yang telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Solar retinopathy adalah kerusakan jaringan retina akibat terpapar sinar dengan intensitas tinggi atau waktu yang terlalu lama. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan ringan yang hilang dalam beberapa hari atau bahkan hingga gangguan penglihatan secara permanen.
Melihat langsung ke arah matahari tanpa perlindungan mata apapun sangat berbahaya.
Penyebab solar retinopathy terbanyak adalah melihat matahari secara langsung, baik saat terik maupun saat terjadinya gerhana matahari.Ya, walaupun saat gerhana, sinar matahari tertutup oleh bulan, melihat langsung ke arah matahari tanpa perlindungan mata apapun sangat berbahaya.Secara spesifik kerusakan retina akibat melihat gerhana matahari disebut solar eclipse retinopathy.
Gangguan penglihatan pada solar eclipseretinopathy disebabkan karena sinar matahari (ultraviolet dan inframerah) dengan intensitas yang tinggi masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina. Hal ini dapat meningkatkan suhu retina hingga 10-25 derajat celcius, padahal peningkatan suhu 4 derajat celcius saja dapat mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan kerusakan termal/fotokimia terhadap sel fotoreseptor di retina.
Saat gerhana matahari terjadi, sebagian besar sinar matahari akan tertutup oleh bulan, sehingga langit akan terlihat gelap dan menatap langsung ke arah matahari tidak akan terasa silau. Padahal dalam keadaan ini, ukuran pupil mata menjadi lebih lebar sehingga semakin banyak sinar matahari yang masuk ke dalam mata.Akibatnya, semakin besar pula kerusakan di retina. Menatap sinar matahari kurang dari satu menit saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Apalagi dalam waktu yang lebih lama.
Apabila anda pernah melakukan percobaan membuat titik api dari sinar matahari menggunakan kaca pembesar, seperti itulah efek sinar matahari yang dapat ‘membakar’ retina. Tentu anda tidak mau hal tersebut terjadi pada mata anda bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar